Menurut
pendapat mayoritas, nama beliau adalah 'Abdurrahman bin Shakhr ad
Dausi. Pada masa jahiliyyah, beliau bernama Abdu Syams, dan ada pula
yang berpendapat lain. Kunyah-nya Abu Hurairah (inilah yang masyhur)
atau Abu Hir, karena memiliki seekor kucing kecil yang selalu
diajaknya bermain-main pada siang hari atau saat menggembalakan
kambing-kambing milik keluarga dan kerabatnya, dan beliau simpan di
atas pohon pada malam harinya. Tersebut dalam Shahihul Bukhari, bahwa
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanggilnya, “Wahai, Abu
Hir”.
Ahli hadits telah sepakat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa, dalam Musnad Baqiy bin Makhlad terdapat lebih dari 5300 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.
Selain meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Radhiyallahu 'anhu juga meriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, al Fadhl bin al Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, ‘Aisyah, Bushrah al Ghifari, dan Ka’ab al Ahbar Radhiyallahu 'anhum. Ada sekitar 800 ahli ilmu dari kalangan sahabat maupun tabi’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dan beliau Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan beribu-ribu hadits. Namun, bukan berarti beliau yang paling utama di antara para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Imam asy Syafi’i berkata,"Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan hadits pada zamannya (masa sahabat).”
Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu masuk Islam antara setelah perjanjian Hudaibiyyah dan sebelum perang Khaibar. Beliau Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah sebagai muhajir dan tinggal di Shuffah.[4]
Amr bin Ali al Fallas mengatakan, Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah pada tahun terjadinya perang Khaibar pada bulan Muharram tahun ke-7 H.
Humaid al Himyari berkata,"Aku menemani seorang sahabat yang pernah menemani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selama empat tahun sebagaimana halnya Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.”
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendo’akan ibu Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, agar Allah memberinya hidayah untuk masuk Islam, dan do’a tersebut dikabulkan. Beliau Radhiyallahu 'anhu wafat pada tahun 57 H menurut pendapat yang terkuat.
Ahli hadits telah sepakat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa, dalam Musnad Baqiy bin Makhlad terdapat lebih dari 5300 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.
Selain meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Radhiyallahu 'anhu juga meriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, al Fadhl bin al Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, ‘Aisyah, Bushrah al Ghifari, dan Ka’ab al Ahbar Radhiyallahu 'anhum. Ada sekitar 800 ahli ilmu dari kalangan sahabat maupun tabi’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dan beliau Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan beribu-ribu hadits. Namun, bukan berarti beliau yang paling utama di antara para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Imam asy Syafi’i berkata,"Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan hadits pada zamannya (masa sahabat).”
Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu masuk Islam antara setelah perjanjian Hudaibiyyah dan sebelum perang Khaibar. Beliau Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah sebagai muhajir dan tinggal di Shuffah.[4]
Amr bin Ali al Fallas mengatakan, Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah pada tahun terjadinya perang Khaibar pada bulan Muharram tahun ke-7 H.
Humaid al Himyari berkata,"Aku menemani seorang sahabat yang pernah menemani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selama empat tahun sebagaimana halnya Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.”
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendo’akan ibu Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, agar Allah memberinya hidayah untuk masuk Islam, dan do’a tersebut dikabulkan. Beliau Radhiyallahu 'anhu wafat pada tahun 57 H menurut pendapat yang terkuat.
----------
Footnote:
1. Al
Ishabah, 4/316-dst.
Abu Hurairah lahir pada
tahun 21 sebelum Hijriyah. pada masa Jahiliyah, sebelum ia msuk
Islam, namanya Abu Syamsi. ia Masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah,
ketika perang Khaibar sedang berkecamuk. Abu hurairah langsung terjun
ke dalam perang tersebut. setelah ia msuk Islam, Nabi SAW memberinya
nama Abdurahman.
Abu Huraurah sangat menyenangi seekor kucing, sehingga sering kucing itu digendong, dirawat, diberi makan dan bagi kucing itu disediakan tempat khusus. maka beliau digelari pula dengan Abu Hurairah, yang artinya orang yang menyanyangi kucing. Nama lengkap Beliau adalah Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.
Abu Huraurah sangat menyenangi seekor kucing, sehingga sering kucing itu digendong, dirawat, diberi makan dan bagi kucing itu disediakan tempat khusus. maka beliau digelari pula dengan Abu Hurairah, yang artinya orang yang menyanyangi kucing. Nama lengkap Beliau adalah Abu Hurairah bin Shakhkhar. Ibunya adalah Maimunah, yang sempat masuk Islam sebelum wafatnya.
Abu Hurairah adalah seorang di antara Muhajirin yang miskin, Ia termasuk salah seorang Ahlush Shuffah, yaitu sahabat yang tinggal di Madinah. Beliau tidak punya rumah untuk tinggal, tidak punya tanah untuk bercocok tanam, tidak punya barang dagangan untuk dijual. walaupun demikian beliau tegar dalam menghadapi hudup dan sanggup menerima SAW seara baik bahkan beliau orang yang paling banyak menghafal dan meriwayatkan hadits-hadits.
Nabi SAW daripada sahabat-sahabat Nabi yang lain. Para Perawi hadits banyak meriwayatkan hadits dari beliau.
Iman Syafi’i pernah
berkata: “Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghafal
hadits bila dibandingi dengan perawi-perawi di masanya.”
Abu Hurairah adalah seorang ahli ibadah, begitu juga istri dan anaknya. Mereka semua biasa bangun pada malam hari secara bergiliran. Beliau bangun pada sepertiga malam kedua dan kemudian anaknay pada seprtiga malam terakhirnya.
Pada masa Khalifah Umar bin Khatab beliau pernah diangkat menjadi gubernur Bahrain. Beliau wafat pada tahun ke-59 Hijriyah dalam usia 78 tahun.
Abu Hurairah adalah seorang ahli ibadah, begitu juga istri dan anaknya. Mereka semua biasa bangun pada malam hari secara bergiliran. Beliau bangun pada sepertiga malam kedua dan kemudian anaknay pada seprtiga malam terakhirnya.
Pada masa Khalifah Umar bin Khatab beliau pernah diangkat menjadi gubernur Bahrain. Beliau wafat pada tahun ke-59 Hijriyah dalam usia 78 tahun.
Wallahu A’lam
Biografi Singkat Abdulah Bin
Mas’ud
Nama lengkapnya adalah
Abdulah bin Mas’ud bin Ghafil bin Hamid al-Hadzaly, tetapi terkenal
dengan Ibnu Mas’ud saja.
Beliau termasuk sahabat yang tertua dan utama orang keenam masuk Islam dan sangat dekat dengan Rasullulah SAW. Pada masa remaja beliau pernah bekerja sebagai pengembala kambing milik ‘Uqbah bin Mu’ith. Pada waktu itulah Nabi SAW. berkata kepadanya: “Engkau akan menjadi orang terpelajar.”
Beliau hidup miskin, tak punya harta benda, badanya kecil dan kurus, serta tidak berpangkat; kedudukan dan keduniannya jauh berada di bawah. Sebelum masuk Islam beliau sangat takut berjalan dihadapan pemimpin Quarisy. Tetapi setelah masuk Islam beliau sengaja tanpa rasa takut berjalan di hadapan pemuka-pemuka Quarisy Yang berada di samping Ka’bah, dan
Beliau termasuk sahabat yang tertua dan utama orang keenam masuk Islam dan sangat dekat dengan Rasullulah SAW. Pada masa remaja beliau pernah bekerja sebagai pengembala kambing milik ‘Uqbah bin Mu’ith. Pada waktu itulah Nabi SAW. berkata kepadanya: “Engkau akan menjadi orang terpelajar.”
Beliau hidup miskin, tak punya harta benda, badanya kecil dan kurus, serta tidak berpangkat; kedudukan dan keduniannya jauh berada di bawah. Sebelum masuk Islam beliau sangat takut berjalan dihadapan pemimpin Quarisy. Tetapi setelah masuk Islam beliau sengaja tanpa rasa takut berjalan di hadapan pemuka-pemuka Quarisy Yang berada di samping Ka’bah, dan
Mengumandangkan wahyu Ilahi
(ayat-ayat Al-Qur’an) di hadapan Mereka.
Kelebihan-kelebihan :
* Hafal Al-Qur’an 30
juz.
* Ahli mengenai arti dan makna Al-Qur’an.
* Luas Ilmunya tentang fiqh.
* Telah mendapat izin dari Rasulullah SAW untuk memasuki rumah beliau, siang ata upun malam.
* Kuat Ibadah dan penuh taqwa.
* Tidak suka memburu pangkat, mengejar kedudukan, serta memperbutkan kekuasaan dan kekayaanya.
* Merupakan orang pertama yang mengumandangkan ayat Al-Qur’an didepan masyarakat Mekkah.
* Ahli mengenai arti dan makna Al-Qur’an.
* Luas Ilmunya tentang fiqh.
* Telah mendapat izin dari Rasulullah SAW untuk memasuki rumah beliau, siang ata upun malam.
* Kuat Ibadah dan penuh taqwa.
* Tidak suka memburu pangkat, mengejar kedudukan, serta memperbutkan kekuasaan dan kekayaanya.
* Merupakan orang pertama yang mengumandangkan ayat Al-Qur’an didepan masyarakat Mekkah.
Pada masa Khalifah Umar
beliau diangkat menjadi Qadhi(hakim) dan ketua Bait Al-Maal(bagian
perbendaharaan kaum muslimin) di kufah. banyak merwayatkan hadits
dalam kitab hadits Bukhari dan Muslimin serta kitab-kitab lainya.
Beliau wafat di Madinah pada tahun 32 H dan dimakamkan di pekuburan
Baqi.
Demikian riwayat hidup Ibnu Mas’ud, seorang yang berperawakan kurus, kecil, anak miskin terlunta-lunta, (yang semula) tak punya pengaruh dan kedudukan. tapi Allah melebihkan beliau menjadikannya sahabat Nabi yang utama, sebagai as-Saabiquun al-Awwaliin (orang terdahulu beriman), dan penerima kabar gembira berupa jaminan surga yang penuh kenikmatan.
Demikian riwayat hidup Ibnu Mas’ud, seorang yang berperawakan kurus, kecil, anak miskin terlunta-lunta, (yang semula) tak punya pengaruh dan kedudukan. tapi Allah melebihkan beliau menjadikannya sahabat Nabi yang utama, sebagai as-Saabiquun al-Awwaliin (orang terdahulu beriman), dan penerima kabar gembira berupa jaminan surga yang penuh kenikmatan.
Wallahu A’lam
Abu
Sa’id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan
hadist dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah
meriwayatkan 1.170 hadits.
Orang orang pernah memintanya agar mengizinkan mereka menulis hadits
hadits yang mereka dengar darinya. Ia menjawab “ Jangan sekali kali
kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi
hapalkan sebagaimana aku menghapalnya”.
Abi
Sa’id lebih dikenal dengan nama aslinya adalah Sa’ad bin Malik
bin Sinan. Ayahnya Malik bin Sinan syahid dalam peperangan Uhud, Ia
seorang Khudri nasabnya bersambung dengan Khudrah bin Auf al-Harits
bin al-Khazraj yang terkenal dengan julukan “Abjar”.
Ketika
perang Uhud pecah ayahnya (malik) membawanya kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam dan meminta agar anaknya diikutkan dalam
peperangan. Pada waktu itu Jabir masih berusia 13 tahun, namun
ayahnya menyanjung kekuatan tubuh anaknya:” Dia
bertulang besar ya Rasulullah”
tetapi, Rasulullah tetap menganggapnya masih kecil dan menyuruh
membawanya pulang.
Abu
Sa’id al-Khudri adalah salah seorang diantara para sahabat yang
melakukan bai’at kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam
mereka berikrar tidak akan tergoyahkan oleh cercaan orang dalam
memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa ta’ala, mereka tergabung
dalam kelompok Abu Dzarr al-Ghifari, Sahl bin Sa’ad, Ubaidah bin
ash Shamit dan Muhammad bin Muslimah.
Abu
Sa’id al-Khudri bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam
dalam perang Bani Musthaliq, perang Khandaq dan perang perang
sesudahnya, secara keseluruhan ia mengikuti 12 kali peperangan.
Riwayatnya
dari para sahabat lain banyak sekali namun sumber yang paling
terkenal adalah bapaknya sendiri Malik bin Sinan, saudaranya seibu
Qatadah bin an-Nu’man, Abu Bakan, Umar, Utsman, Ali, Abu Musa
al-Asy’ari, Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Salam.
Sedangkan
orang orang yang meriwayatkan hadits darinya adalah anaknya sendiri
Aburahman, istrinya Zainab bin Ka’ab bin Ajrad, Abdullah bin Umar,
Abdullah bin Abbas, Abu Thufail, Nafi’ dan Ikramah.
Abu
sa’id membawa putranya Abdurahman ke tanah pemakaman Baqi, dan
berpesan agar ia nanti dimakamkan di bagian jauh dari tempat itu.
Katanya: “ Wahai
anakku, apabila aku meninggal dunia kelak, kuburkanlah aku disana,
Jangan engkau buat tenda untuk, jangan engkau mengiringi Jenazahku
dengan membawa api, Jangan engkau tangisi aku dengan meratap-ratap,
dan jangan memberitahukan seorangpun tentang diriku”.
Kemudian
ia beliau wafat pada tahun 74 H